UIN Datokarama, Kenalkan Moderasi Beragama kepada Remaja Tolitoli.
Media SwaraTrans.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, mengenalkan moderasi beragama kepada remaja dan masyarakat umum di Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk membentuk masyarakat yang moderat secara pemikiran dan perilaku. “UIN mengenalkan moderasi beragama dalam rangka membina wawasan keberagamaan masyarakat, untuk membentuk umat beragama yang moderat,” Hal tersebut dikatakan Rektor UIN Datokarama Profesor Sagaf S Pettalongi, Senin 4/9/2023 di Palu.
UIN Datokarama melalui Pusat Studi Gender dan Anak LP2M melaksanakan pembinaan penguatan nilai – nilai moderasi dan kebangsaan pada remaja di Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli.
Pembinaan tersebut melibatkan 50 peserta yang terdiri dari masyarakat umum dan remaja di Kecamatan Dampelas Selatan.
Rektor Sagaf Pettalongi mengemukakan bahwa UIN selaku perguruan tinggi negeri perpanjangan negara di daerah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pembangunan sumber daya manusia, terus mengoptimalkan pembinaan masyarakat.
Pembinaan masyarakat itu, ujar Rektor, dilakukan melalui berbagai kegiatan sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat.
Sagaf Pettalongi menjelaskan moderasi beragama dapat dikatakan sebagai cara beragama yang moderat, untuk menghindari keekstreman dalam praktik beragama.
“Moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Sebab, moderasi beragama berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah praktek keberagamaan di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain,” katanya.
Sementara pada tataran teologis, kata dia, setiap orang berhak dan bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka.
Moderasi beragama menjadi pendekatan untuk peningkatan wawasan umat beragama yang diharapkan berdampak pada pemikiran dan sikap serta upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku kekerasan, mencari jalan tengah yang menyatukan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa Indonesia.(Sumber : Antara/auditor nu@)