Media SwaraTrans.com – Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan program pemerintah Indonesia bertujuan untuk membantu warga masyarakat yang kurang mampu, dengan tujuan meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang belum beruntung dalam hidupnya, Namun terkadang dalam perjalanannya Bantuan Langsung Tunai (BLT) sering mengalami hambatan seperti yang terjadi Di Desa Labuan lobo Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli.
Berawal dari 10 orang masyarakat penerima BLT mendatangi kantor Kecamatan Ogodeide untuk menyampaikan kalau pemberian BLT di Desa Labuan Lobo tahun lalu hanya dilakukan tiga triwulan. Sementara berdasarkan laporan yang diterimanya selaku Kades dari pihak bendahara, tercapai 100 persen dan darisinilah terjadi saling tuding antara kepala desa dan Bendaharanya siapa yang menggunakan dana (BLT) yang sebetulnya menjadi hak milik warga kurang mampu.
“Saya heran kalau BLT puluhan juta itu tidak disalurkan secara maksimal oleh bendahara desa, padahal uangnya sudah dicairkan,” kata Kades Labuan Lobo, Basir Abbas, Rabu (22/01/2025). Seperti yang kami lansir dari Teras kabar.id.
Basir Abbas menyebutkan, sekitar kurang lebih Rp28 juta dana yang dialokasikan untuk penyaluran BLT satu triwulan yang tidak nyampe di tangan KPM, akibat ulah bendahara desa.
Sementara itu,Bendahara Desa Labuan Lobo Rustam melalui Vidio singkatnya yang diberikan kepada salah satu masyarakat setempat membantah bahwa tuduhan Kades atas dirinya tidak benar dan tidak mendasar. (auditor nu@)
